Latest News

Rabu, 18 Januari 2017

5 Objek Wisata Kuburan



Kalau mendengar kata ‘kuburan’ biasanya kita sudah membayangkan hal-hal yang membuat bulu kuduk berdiri, tapi dengan kekayaan tradisi suku-suku di Indonesia, tradisi penguburan pun bisa menjadi hal yang unik dan membuat penasaran, lho! Tidak heran kalau kuburan-kuburan unik ini kemudian menjadi objek wisata. Inilah daftar kuburan unik lainnya yang bisa menjadi alternatif jalan-jalan kamu berikutnya!

1. Batu Lemo, Tana Toraja




Tempat pekuburan atau persemayaman jenazah berbentuk lubang-lubang pada dinding cadas. Tempat ini merupakan hasil kreasi manusia Toraja yang luar biasa. Bagaimana tidak, persemayaman yang telah ada sejak abad ke-16 itu dibuat dengan cara dipahat, yang saat itu tentu dengan peralatan sangat sederhana.

Lemo terletak di Desa (Lembang) Lemo. Sekira 12 kilometer sebelah selatan Rantepao atau enam kilometer sebelah utara Makale. Diberi label Lemo, karena beberapa model liang batu itu berbentuk bundar dan berbintik-bintik menyerupai buah jeruk atau limau. Kuburan-kuburan batu itu disebut juga sebagai liang paa'.

Ada 75 lubang pada dinding cadas. Beberapa di antaranya memiliki patung-patung berjajar yang disebut tau-tau. Patung-patung itu lambang kedudukan sosial, status, dan peran mereka semasa hidup sebagai bangsawan setempat.

2. Makam Dayak Benuaq, Kalimantan Timur




Kuburan akan mudah ditemukan di halaman samping atau tepi jalan menuju kampung suku Dayak Benuaq. Kuburan orang Benuaq atau Bentian tidak di dalam taah seperti layaknya suku lain.
Ketika pertama meninggal, mereka akan dimakamkan di dalam kotak yang disangga oleh tiang atau digantung pada tali. Setelah beberapa tahun, kuburan itu dibuka lagi lalu tulang belulang jenazah didoakan, dan dimasukkan ke dalam kotak bertiang yang permanen.

Biasanya, tiap keluarga mempunyai kuburannya masing-masing, dan kebanyakan letaknya di samping rumah keluarga, tidak di pemakaman umum seperti kebanyakan di kota atau kampung lain. Hampir tiap malam terdengar musik pemanggil arwah orang yang sedang mengadakan upacara Belian tarian, dan mantra penyembuhan untuk anak ataupun untuk mendoakan orang meninggal.

3. Kuburan Bayi Kambira, Tana Toraja




Di Kambira, masih di wilayah Tana Toraja, ada kuburan bayi, berupa pohon besar yang dilubangi.

Jenazah si bayi, setelah dibalsem dan dibungkus, lalu dimasukkan ke dalamnya, dan lubang ditutup dengan anyaman ijuk.

4. Batu Karang Terjal Londa, Tana Toraja




Kuburan sisi batu karang terjal adalah salah satu sisi kuburan ini.
Pemakaman ini berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang dalam di mana peti-peti mayat diatur dan dikelompokkan berdasar garis keluarga.

5. Trunyan, Bali




Sebagaimana masyarakat Bali umumnya, Warga Desa Trunyan juga mengenal Ngaben, namun di di desa ini mayatnya tidak dibakar. Di sini mayat mereka taruh begitu saja di sebuah areal hutan. Anehnya, mayat itu tak akan mengeluarkan bau busuk walaupun sudah di sana selama berbulan-bulan.

Mengapa mayat yang menggeletak begitu saja disemayamkan, tidak menimbulkan bau? Padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut. Hal inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi lokasi wisata ini. Konon sebabnya, di areal hutan tersebut terdapat sebuah pohon yang dikenal bernama Taru Menyan yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat.

Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Trunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.

Sumber foto:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Find Us On Facebook