Siapa yang tidak mengenal Lawang Sewu, sebuah gedung tua yang berlokasi di kota Semarang dan memiliki sejuta kisah mistis. Gedung “seribu” pintu ini cukup tenar setelah tersebarnya tayangan uji nyali dan kemunculan sosok seperti hantu perempuan yang menyebar di jejaring sosial.
Tapi sejatinya, gedung yang dibangun pada 1904 dan selesai pada 1907 ini sebetulnya bagian dari sejarah kereta api di Indonesia. Gedung yang dibangun dan digunakan sebagai kantor oleh perusahaan swasta Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappj (NIS) merupakan lokasi pertama kali pengoperasian kereta api di Hindia Belanda.
Pada halaman depan gedung ini terdapat sebuah lokomotif tua. Saat ini, gedung tersebut telah beralih fungsi menjadi museum kereta api. Harga tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. Jika kalian ingin mendengarkan lebih rinci mengenai informasi sejarah yang ada, cukup tambahkan Rp 30 ribu untuk mendapatkan jasa dari seorang pemandu museum.
Terdapat beberapa spot yang patut anda kunjungi pada museum ini seperti mozaik kaca patri warna-warni yang menjadi daya tarik Lawang Sewu saat ini. Kaca ini memiliki beberapa ornament yang punya cerita masing-masing. Diantaranya soal Semarang dan Batavia, dan gambar roda terbang yang pernah dijadikan lambing PT. Kereta Api.
Spot berikutnya adalah ruang museum sejarah kereta api. Pada ruangan ini dipamerkan berbagai artefak, foto, duplikat lokomotif kuno, dan kisah mengenai perkeretaapian di Indonesia.
Selanjutnya, bergerak ke seberang gedung museum ini terdapat sebuah museum khusus yang menceritakan riwayat Lawang Sewu serta proses restorasi yang dilakukan oleh PT. KAI sejak 2011.
Teruskan perjalanan dan kalian akan menemukan bangunan pompa air didekat gerbang masuk. Menurut catatan yang ada di bangunan itu, pompa air itu menyedot air dari sumur yang kedalamannya konon mencapai 1.000 meter.
Spot berikutnya adalah bangunan pompa air di dekat gerbang masuk. Menurut catatan yang ada di bangunan itu, pompa air itu menyedot air dari sumur yang kedalamannya konon mencapai 1.000 meter.
Alasannya Belanda menggali sampai sedalam itu karena air tanah di Semarang memang kurang bagus pada kedalaman rendah. Sebab kota ini berada tepat di tepi laut.
Sebagai penutup, kalian dapat mengunjungi bangunan kosong yang memiliki area bawah tanah yang konon terkenal akan tempat uji nyali yang santer heboh terdengar di jejaring maya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar